3 Oktober 2012
Tiga hari sebelum sidang skripsi ku.. Hal
yang membuat saya terhenyak dan terperangah.. Yaaa hasil itu membuat hari itu
seperti di kasih sebuah meteor yang jatuh ke pada ku dan keluarga ku..
Terutama sang wanita satu-satunya di rumah.. yupps orang yg paling berarti dalam hidupku…
Terutama sang wanita satu-satunya di rumah.. yupps orang yg paling berarti dalam hidupku…
Hasil itu mengubah canda tawa sehari sebelum hari itu
menjadi sunyi dan bias..
Kekecewaan yang pernah ku alami 4tahun yang lalu.. Membuat luka lama terkoyak
kembali.. Membuat hati ini meringis dan flashback mengapa harus ku alami waktu
itu.. Kenapa harus aku…
dan ternyata saat ini justru menimpa wanita satu-satunya dalam rumah ku di keluargaku..
dan ternyata saat ini justru menimpa wanita satu-satunya dalam rumah ku di keluargaku..
Beberapa orang yang awalnya memberikan ucapaan selamat namun
kenyataannya berbeda, seperti kebahagiaan yang terbias oleh sendu malam.. Seperti
rasa kecewa yang menyelimuti hati.. Membuat hati tertutup rasa kecewa yang
menumpuk dan menyesakan dada..
Satu harapkan tiba menunggu hari esok…
4 Oktober 2012
Sehari setelah menerima kenyataan harus
kecewa.. Namun hari ini akankah kecewa..dan ternyata seorang yang menjanjikan
pun hanya bisa memastikan dalam kurun waktu 1 atau 2 minggu..
Ku berusaha untuk tidak memikirkan dan berkonsentrasi dalam
sidang ku.. Namun tetap saja ku ikut memikirkan wanita dan perasaannya, dalam
menghadapi kekecewaan yang terjadi..
Seorang manusia yang normal merasa kecewa, yang jatuh, yang
merasa sesak di dada.. Diriku sebagai anak pertama dari wanita itu, anak tertua
dan laki-laki.. Diriku harus bisa membuat dan menghibur rasa kecewa yang di
hadapinya.. Ku harus lebih kuat dari dirinya.. Diriku harus bisa meringankan
beban kekecewaan yang berada di hatinya..
Dalam setiap doaku dan sujudku, ku menangis memohon agar
dirinya, wajahnya, hatinya untuk kuat menerima dan ku meminta agar dapat
menghapus rasa kekecewaannya..
4 Oktober 2012 23.15
Tak bisa kuterlelap, walapun ingin mata ini terpejam.. Dipikiranku
bagaimana wanita paling cantik di rumah saat ini, sedang apa, kuatkah ia.. Sms
ku yang tidak dibalas.. Namun ku terus beroda dalam baringan tidurku bahwa ku
meminta untuk kuatkan ia..
Lalu ku tersadar bahwa diriku memang harus lebih kuat dan
harus bisa menguatkan hatinya.. Ku dukung ia.. Ku beri motivasi dia.. Bukan
berarti diriku lebih dewasa darinya.. Namun ku ingin dirinya kuat dan tidak terus berada dalam kekecewaannya..
Ku yakin hari esok adalah hari yang membuat kita menjadi orang yang lebih
sukses lagi.. Bersama Agamaku bersama langkahku dan bersama sujudku kepada
Allah..
Ku yakin Allah tak menutup mata, ku yakin dibalik kekecewaan
ini Allah siap memberikan kebahagiaan yang tak tertanding.. Yang pasti satu ku
yakin atas sujudku dan doaku..
Insya Allah ku ingin tidak ada lagi yang merendahkan
keluarga ku terutama wanita satu-satunya yang ada di rumah dan keluargaku..
Biarkan mereka menertawakan, biarkan mereka bergunjing.. Satu ku tak pernah
malu dan ku yakin sujud dan doaku bisa membuat diriku dan keluargaku lebih kuat
dan tak dihina lagi..
Semoga diriku bisa memberikan senyum dan kebangaan pada hari
sidangku.. Amiiienn
6 Oktober 2012
Jam 3.00
sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju tempat
sidang. Saya mulai mandi di pagi itu dimna udara yang dingin menusuk tulang.
Jam 3.30
melaksanakan salat tahajud, meminta untuk
dilancarkan saat siding, dan dipermudah setiap langkah menuju tempat siding..
Jam 5.00
sehabis salat subuh, siap untuk ke stasiun pocin.
Dimana saya menuju kenari dengan menumpang kereta Commuter Line. Dan yuppss
penuh ternyata kereta yang saya tumpangin, hal hasil berdiri. Tas seberat 3kg
karena berisi laptop dan tas tenteng yang berisi 4 softcover dan berkas buat
siding yang beratnya juga 3kg.. sempurna saat itu..
Sampai di cikini saya menunggu teman saya untuk menuju ke
kenari.. sesampai di kenari mulai wajah ketegangan dan kegelisahan terpancar
dalam wajah dan sendi-sendi.
Setelah sesi foto dan breffing telah selesai, saya menuju
lantai 8 dimana tempat DP saya akan menguji saya.
Jam 11.30
saat saya memasuki ruang sidang, sepanjang
menunggu terus berdzikir dan berdoa. Dalam gunda terfikir dalam setiap doa
untuk masalah wanita itu. Ingin bercerita banyak, ingin berbagi namun tak bisa
satu kata terbias dan terucap.
Jam 12.00
sidang selesai, raut wajah ke bahagian dan
kelegaan setelah sidang terpancar, seakan beban lepas. Namun masalah wanita
satu-satunya di rumah terfikir dan ingin ku bisa segera berada di sampingnya.
Tak lama handphone ku ber getar, bertanda sms masuk,.. Lalu sms itu…?? Berisi
berita duka cita. Menimpa keluarga wanita yang ku cintai.
Jam 13.30
pengumuman siddang dimulai. Tertegun dan berharap
dalam bait2 dzikir dan lantunan doa. Agar ku bisa lulus. Pikiran terbagi antara
masalah wanita satu-satunya di rumah dan wanita yang ku cintai.
Ku berharap dapat memberikan yang terbaik, yaitu kabar
kelulusan ku kepada mereka…
30 menit di ruang pengumuman, detik-detik pengumuman siap untuk di umumkan..
Lalu.. yaaaaaa saatnya pengumuman dimana nama ku di sebut
dalam kelompok pertama. Dan yupss Akhirnya ku LULUS.. diriku berhasil. Dengan
bangga ku berlangkah, dengan pasti ku menelpon orang yang ku sayang..
Masalah tertanyata tidak membuat ku menjadi penghalang namun
membuat ku termotivasi. Mungkin jalan yang Allah berikan untuk ku.. dalam
meraih Kelulusan ku..
Terima Kasih ya Allah atas dijabahnya doa-doa ku..
Terima Kasih terhadapat keluarga, sahabat, Orang terdekat dan Teman-teman yang sudah memberikan doanya..
Terima Kasih terhadapat keluarga, sahabat, Orang terdekat dan Teman-teman yang sudah memberikan doanya..
0 komentar:
Posting Komentar